- 2019

Kamis, 25 April 2019

Gejala kanker ovarium yang sering diabaikan wanita

Gejala kanker ovarium yang sering diabaikan wanita,- Dari sekian banyak jenis penyakit, kanker termasuk penyakit yang paling ditakuti. Sebab saat kanker menyerang sel tubuh, maka level penyakit ini menjadi membahayakan.

Kanker merupakan penyakit yang bisa menyerang siapa saja, tak peduli pria maupun wanita atau tua maupun muda. Sebelum menggawat, kanker biasanya akan menunjukkan beberapa gejalanya. Sayangnya, tak semua orang peka dengan serangan kanker. Termasuk kamu, para wanita yang berpotensi tinggi terserang kanker payudara dan kanker ovarium.

Berikut adalah beberapa tanda bahwa penyakit kanker ovarium sedang menjangkiti tubuh wanita.

Sering kembung
Kebanyakan wanita berpikiran bahwa penyakit kembung tidak berbahaya dan bisa hilang dengan sendirinya. Namun saat wanita mengalami kembung terus-menerus serta dibarengi dengan siklus menstruasi tidak teratur, bisa jadi itu menjadi tanda penyakit kanker ovarium.

Payudara abnormal
Cobalah untuk meraba payudaramu. Jika kamu merasa bahwa payudaramu keras secara tidak lazim serta muncul benjolan yang mencurigakan, waspadalah sebab kemungkinan itu tanda kanker payudara.

Siklus menstruasi abnormal
Siklus menstruasi yang tidak normal yang terjadi seringkali merupakan salah satu tanda dari penyakit kanker ovarium.

Selasa, 23 April 2019

Awas, penyakit gusi kini dikaitkan dengan risiko kanker payudara

Awas, penyakit gusi kini dikaitkan dengan risiko kanker payudara,- Penyakit periodontal atau dikenal juga dengan penyakit gusi adalah salah satu penyakit yang umum terjadi. Tak disangka, penyakit ini telah ditemukan berkaitan dengan risiko penyakit jantung, stroke dan diabetes yang lebih tinggi.Sebuah studi terbaru yang dilakukan oleh the University at Buffalo's School of Public Health and Health Professions menemukan bahwa wanita yang telah mengalami masa menopause dan mengalami penyakit gusi sekaligus memiliki riwayat merokok memiliki risiko lebih tinggi mengalami kanker payudara.
peneliti mengatakan bahwa bakteri dalam mulut perokok, mantan perokok dan orang yang tidak merokok berbeda-beda. Dalam studi tersebut para peneliti mengumpulkan data dari 73.737 wanita yang telah mengalami masa menopause. Mereka juga telah tercatat dalam Womens Health Initiative Observational Study bahwa mereka telah didiagnosis tidak mengalami kanker payudara. Tim peneliti mengamati hubungan antara penyakit gusi dan kanker payudara. Penelitian ini juga didasarkan pada hasil penelitian sebelumnya yang menunjukkan efek dari penyakit gusi dapat bervariasi tergantung pada riwayat pasien dengan rokok.

Setelah mendiagnosis 26,1% wanita dengan penyakit gusi, para peneliti melakukan penelitian lanjutan selama 6,7 tahun. Pada akhir penelitian, sekitar 2.124 wanita telah didiagnosis mengalami kanker payudara. Di antara semua wanita yang terdaftar dalam penelitian, wanita dengan penyakit gusi memiliki risiko 14% lebih tinggi untuk mengembangkan kanker payudara.

Hasil penelitian tak jauh berbeda dari prediksi para peneliti. Merokok memiliki dampak yang signifikan terhadap perkembangan kanker payudara. Bahkan wanita dengan penyakit gusi dan telah berhenti merokok dalam waktu 20 tahun terakhir justru memiliki risiko 5-6 persen menderita kanker payudara. Menurut National Institute of Dental and Craniofacial Research, penyakit gusi dapat mencakup apa saja yang terkait dengan peradangan gusi hingga kondisi serius yang mengakibatkan kerusakan besar pada jaringan lunak dan tulang yang mendukung gigi (tartar).

Ketika plak dan tartar tak diobati, bakteri menyebbakan radang gusi yang dikenal sebagai gangivitis. Jika gangivitis tidak diobati, maka inilah yang akan menyebabkan periodontitis atau radang di sekitar gigi. Penumpukan bakteri ini membantu para peneliti menjelaskan hubungan antara radang gusi dan kanker payudara. Meskipun penelitian lebih lanjut masih dibutuhkan untuk menemukan hubungan sebab akibat, namun para peneliti yakin bahwa bakteri tersebut juga berefek pada jaringan payudara.

Ketahui Faktor luar penyebab kanker payudara

Ketahui Faktor luar penyebab kanker payudara,- Selain sejarah keluarga, faktor luar juga bisa memicu penyakit kanker payudara. Apa saja faktor luar tersebut? Simak daftar selengkapnya berikut ini.
Paraben
Paraben merupakan senyawa kimia yang bisa ditemukan di dalam bahan kosmetik, seperti, sampo, lotion, dan berbagai produk kecantikan lainnya. Paraben bersifat seperti hormon estrogen yang meningkatkan risiko kanker payudara.

Hormon rBST buatan
Hormon rBST (recombinant bovine somatotropin) merupakan hormon buatan yang digunakan untuk meningkatkan hasil produksi susu pada sapi. Sehingga susu dari hasil sapi yang disuntik hormon ini sebaiknya dihindari untuk mengurangi risiko kanker payudara.
Pestisida
Sebuah penelitian yang dilakukan para ahli dari University of Liverpool menyebutkan bahwa pestisida bisa meningkatkan risiko kanker payudara. Jadi berhati-hatilah dalam mengonsumsi sayur dan buah yang menggunakan bahan ini sebagai pengusir hama.

Perokok pasif
Selain perokok aktif, para ahli dari California Environmental Protection Agency menyebutkan bahwa perokok pasif memiliki hubungan erat dengan risiko meningkatnya kanker payudara.

Pil hormon
Banyak penelitian yang telah membuktikan bahwa pil hormon bagi wanita menopause juga bisa memicu kanker payudara.

Berikut Kenali Kista Anda, Jinak Atau Menghambat Kehamilan

Berikut Kenali Kista Anda, Jinak Atau Menghambat Kehamilan,- Jaman sekarang, tumor dan kista bisa menghampiri siapa saja. Oleh karena itu penting bagi kita melakukan pemeriksaan sebelum melakukan hubungan seks, bahkan sebelum menikah. Dengan demikian, kita tidak akan cemas ketika kita tidak kunjung hamil.
Banyak wanita yang takut kista membuat mereka tidak bisa punya anak. Bahkan ada pula yang takut penyakit ini akan membuat penderitaan berkepanjangan karena berhubungan dengan aset kewanitaan mereka. Nah, oleh karena itu kita perlu mengenali kista yang jinak dan kista yang memang membuat kita beresiko bila berencana hamil. Sebelum kita parno duluan pada kista, ini lho dua jenis kista yang perlu kita kenali.
Kista ovarium
Biasanya kista ovarium termasuk kista jinak. Namun Anda perlu berhati-hati kalau kista ini membesar hingga 6-8cm, terutama pada kista yang muncul di masa kehamilan. Kista ini sebenarnya tak akan mengganggu perkembangan janin, namun bila timbul rasa sakit, bisa jadi ini adalah akibat dari perkembangan kista yang kemudian memecah. Bila sakit ini terjadi, segera hubungi dokter. Bila kondisi ini terjadi pada masa kehamilan, bisa menyebabkan bayi lahir prematur.
Kista Endometriosis
Endometriosis kadang tidak berbentuk seperti kista dan lebih berbentuk seperti kelenjar di dinding rahim, namun tumbuh di area luar rahim. Boleh dibilang, kista inilah yang membuat wanita kurang subur karena bisa melepas sel telur yang matang dan menyulitkan penangkapan oleh tuba falopi. Apabila kondisi ini berkembang, biasanya membuat wanita kesulitan untuk hamil. Penderita endometriosis stadium 1-2 biasanya masih bisa memiliki anak secara normal setelah perawatan. Namun untuk stadium yang lebih lanjut, cenderung lebih sulit untuk memiliki anak.
Apakah harus operasi?
Operasi atau tidak biasanya disesuaikan dengan jenis kista dan ukurannya. Serta memperhatikan faktor usia. Ada jenis kista yang bisa berangsur-angsur sembuh. Namun bila kista sudah mencapai ukuran tertentu atau menimbulkan nyeri, biasanya sudah waktunya dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, hingga operasi.
Nah, bila anda tahu diri Anda sedang memiliki kista, jangan takut dan pesimis dulu. Stay calm dan optimis. Serta tanyakan pada dokter mengenai alternatif apa yang bisa dilakukan untuk mengobati dan mencegah gejalanya makin parah. Kurangi stres dan pikiran negatif, akan membuat kesembuhan lebih pesat.